ST Francis Luck Now – Sikap penting yang harus diajarkan orang tua untuk masa depan anak menjadi kunci dalam membentuk generasi yang sukses. Michele Borba, seorang psikolog anak dan pakar parenting, berpendapat bahwa kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh bakat atau keturunan, tetapi juga sikap yang dimiliki sejak dini. Melalui riset yang mendalam, Borba menemukan tujuh sikap yang perlu dimiliki anak untuk mendukung kesuksesan mereka di masa depan. Sikap-sikap ini, jika diajarkan oleh orang tua, dapat membentuk karakter anak dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan hidup.
Menurut Borba, anak-anak membutuhkan masa kecil yang aman dan penuh kasih sayang. Namun, mereka juga memerlukan kesempatan untuk berkembang dengan otonomi, kompetensi, dan kebebasan. Dalam proses perkembangan tersebut, ada sikap-sikap tertentu yang bisa ditanamkan orang tua untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang tangguh dan sukses. Berikut adalah tujuh sikap penting yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anak mereka.
Percaya diri menjadi modal utama yang memungkinkan anak mengoptimalkan potensinya. Anak yang percaya diri cenderung berani menghadapi tantangan dan berusaha untuk mencapai tujuan mereka. Orang tua harus sering memberikan afirmasi positif kepada anak, seperti mengatakan “kamu istimewa” atau “kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan.” Menurut Borba, anak-anak yang mengaitkan nilai mereka dengan usaha dan kemampuan mereka lebih berhasil dibandingkan dengan anak-anak yang merasa tidak memiliki kendali atas hasil yang mereka capai.
“Baca juga: Generasi Beta: Membesarkan Anak di Era Teknologi dan Tantangan Global”
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Anak yang memiliki empati dapat menempatkan diri dalam posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Borba menjelaskan bahwa ada tiga jenis empati: empati afektif, perilaku, dan kognitif. Untuk menumbuhkan empati pada anak, orang tua bisa berbagi perasaan mereka, memberi label pada emosi anak, serta mengajukan pertanyaan tentang perasaan anak.
Anak yang mampu mengendalikan diri saat menghadapi kegagalan atau kesulitan akan lebih mudah bangkit. Kemampuan mengendalikan diri membantu anak tetap fokus dan membuat keputusan yang tepat. Untuk mengajarkan pengendalian diri, orang tua bisa memberi sinyal yang jelas dan menggunakan teknik “jeda stres,” yang memberi anak waktu untuk berpikir sebelum bertindak. Hal ini mengajarkan anak untuk berhenti sejenak, merenung, dan mempertimbangkan tindakan yang akan mereka ambil.
Integritas adalah kemampuan untuk melakukan hal yang benar meskipun tidak ada yang mengawasi. Anak yang memiliki integritas akan lebih mudah membedakan mana yang benar dan salah. Borba menyarankan orang tua untuk memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan identitas moral mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka tumbuh menjadi individu yang memiliki nilai dan prinsip yang kuat dalam hidup.
“Simak juga: Spesialis Pemasaran Digital, Pilar Penting Dunia Bisnis Modern”
Rasa ingin tahu yang tinggi akan mendorong anak untuk terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru. Meskipun tantangan seperti paparan gadget dapat menghambat rasa ingin tahu, orang tua bisa membantu anak mengembangkan minat dengan memberikan mainan kreatif atau tantangan yang melibatkan pemikiran kritis. Borba menyarankan orang tua untuk memberikan alat atau bahan yang memungkinkan anak berimajinasi dan menemukan berbagai cara baru dalam melakukan sesuatu.
Ketekunan adalah kualitas penting yang memungkinkan anak tidak mudah menyerah meskipun menghadapi kesulitan. Anak yang tekun akan tetap berusaha menyelesaikan tugas atau mencapai tujuannya. Untuk membantu anak belajar ketekunan, orang tua bisa mengajarkan mereka cara menyelesaikan tugas satu per satu tanpa merasa kewalahan. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil, sehingga anak dapat menyelesaikan tugas secara bertahap.
Anak yang optimistis akan memandang tantangan sebagai hal yang bisa diatasi, sementara anak yang pesimistis mungkin merasa bahwa tantangan tersebut tidak dapat dihadapi. Mengajarkan optimisme dimulai dari diri orang tua. Anak cenderung meniru cara orang tua berpikir dan berbicara. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan pesan-pesan positif dan menunjukkan bagaimana menghadapi kesulitan dengan pandangan yang konstruktif.
Dengan mengajarkan tujuh sikap ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup. Sikap-sikap ini sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter anak dan mempersiapkan mereka untuk mencapai kesuksesan di masa depan.